Sunday, January 21, 2018

Bad Genius (Review) : cara cerdas dalam mencontek

Review super telat ini memang gak pantas untuk dibaca lagi apalagi ditulis 😅, maklum penulis adalah orang gunung yang baru turun mencari kitab suci. Setidaknya ada sesuatu yang ditulis supaya menambah semarak dunia per-Blog an ini. 😏

Di suatu ketika, si penulis menemukan sebuah film Thailand yang katanya sie menjadi HITS baik itu di Thailand maupun di luar angkasa. Judulnya adalah 'Bad Genius' alias 'Pintar Jahat'. Alhasil karena sudah lama tidak menonton film2 ala Thailand (terakhir adalah Jan Dara 2 😆😆😆) maka dicobalah untuk menyaksikan film bedurasi 2 jam an ini.




Sesuai judulnya, film ini bercerita mengenai seorang murid cewek cerdas bernama Lynn (diperankan oleh Chutimon Chuengcharoensukying) yang masuk ke sebuah sekolah SMA dengan bermodalkan beasiswa penuh. Di awal perkenalannya, Lynn bertemu dengan teman akrabnya mulai dari kelas 10 bernama Grace (diperankan oleh Eisaya Hosuwan) - cantik tapi bodoh, Pat (diperankan oleh Teeradon Supapunpinyo) - ganteng tapi bodoh, dan Bank (diperankan oleh Chanon Santinatornkul) - pintar gak ada tapinya. Kebaikan hati Lynn yang membantu selama ujian dengan Grace coba dimanfaatkan oleh Pat yang kaya raya. Latar belakang Lynn yang merasa kesulitan dalam keuangan keluarga membuat dirinya mencoba untuk menerima tawaran Pat dan Grace untuk memberikan contekan dalam setiap ujian. Contekan demi contekan pun berhasil dimaksimalkan sehingga banyak murid-murid yang bersedia untuk dibantu, tentunya dengan bayaran yang pantas (penulis gak tau kalo dihitung berdasarkan kurs Bath). Setiap peserta (dalam hal ini member contekan) harus menghapalkan sebuah metode yang bisa dibilang sangatlah cerdas, yaitu menggunakan kode tuts piano dengan jari. Setiap nada yang berbeda menandakkan 4 huruf alphabet (bisa A, B, C dan D). Penulis gak paham sie nada2 apa aja, maklum bukan pianis. Metode ini dipraktekan ketika Lynn sudah selesai menjawab dan dia akan mengetuk nada2 dengan sangat pelan di samping meja, sehingga memudahkan teman-temannya dalam melihat jawaban tanpa ketauan guru pengawas.

adegan diskusi mengenai metode 'percontekan'


Di sekolahnya sendiri, Lynn mempunyai saingan yaitu si cupu Bank. Kedua makhluk hidup ciptaan Tuhan ini adalah dua siswa pintar dan jenius hingga akhirnya harus memperebutkan satu slot sebuah beasiswa penuh ke Singapore.

Di suatu ujian, salah seorang 'klient'nya bernama Tong diindikasikan mencontek Lynn oleh si Bank. Bank kemudian melapor kepada kepala sekolah untuk ditindak lanjuti dengan hasil bahwa beasiswa Lynn dibatalkan dan akan diserahkan sepenuhnya ke Bank.

Bank and Lynn


Merasa sedih dan kecewa serta tertekan karena masalah uang, Lynn kemudian menerima sebuah tantangan besar dari pasangan Pat dan Grace yaitu mencontek di sebuah ujian STIC / SAT. SAT sendiri adalah tes standar untuk penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi di Amerika Serikat yang berlangsung secara bersamaan di seluruh dunia. Bagian tersulitnya adalah system ujian yang sangat ketat dan sangatlah sulit untuk mencontek. Hingga akhirnya Lynn berpikir dengan mencoba metode 'zona waktu' dimana dia dan Bank (akhirnya bersedia untuk ikut dengan iming-iming uang besar) mengikuti ujian di Sydney, memberikan jawaban via hp ke Thailand dengan perbedaan sekitar 4 jam (kalau gak salah sie). Apakah mereka berhasil menyelesaikan sebuah tantangan terakhir ? atau malah ketauan mencontek dan tertangkap? 


Fantastis !!!. Satu kata yang digambarkan oleh penulis setelah melihat sekitar 2 jam film ini. Kombinasi antara akting menawan semua aktor utama, ide brilian tentang percontekkan, script yang lucu serta perpindahan scene yang smooth membuat film ini sangat layak untuk disimak. Keseruan pun memuncak ketika disajikan adegan contek mencontek antara Lynn dan para 'klientnya'. Sangatlah cerdas dan 'out of box' dalam penggambaran kode contek dengan menghapal kode jari tuts piano sehingga membuat Lynn disangka oleh Ayahnya sedang mengajar Les Piano kepada teman-teman SMA nya. 👍.



Bad Genius juga 'genius' dalam meraih beberapa penghargaan. Menurut situs IMDB, ada total sekitar 6 yang sudah dimenangkan dan 2 masuk nominasi. Beberapa diantaranya adalah Best Movie di ajang Sequence Awards dan Best Director di ajang Cheval Noir.



Dari sisi 'Good Looking', penulis hanya melihat ada 2 yang layak gambarnya di save dan dijadikan poster 😅, yaitu si ganteng Chanon (sebagai Bank) dan si manis Eisaya Hosuwan (sebagai Grace). Untuk Grace sendiri tidak banyak informasi yang didapatkan oleh penulis, hanya tertera bahwa dia masih 21 tahun dan baru main di 2 film saja sejauh ini. Overall Eisaya sangatlah pas dan senyumnya itu bisa bikin asam urat naik 😀


tau kan siapa dia?




ini dia idola penulis 💓



Mencontek memang sangatlah tidak dianjurkan buat kalian-kalian yang masih berjuang di dunia pendidikan ataupun berjuang mencari kesuksesan di dunia mana pun. Gak munafik sie, penulis dlu pas jaman sekolah pernah mencontek 😇, tapi lama kelamaan menyadari bahwa hal tersebut tidak lah disarankan dalam meraih keberhasilan. Berhasil dengan usaha sendiri memiliki nilai yang tak terhingga jika dibandingkan dengan keberhasilan dengan bantuan orang lain. Adalah suatu kebanggan keberhasilan itu kita raih dengan usaha sendiri meskipun berbagai rintangan dan cobaan menghadang 💪

So, sekarang terserah kalian? apakah ingin berhasil dengan cara jujur atau sebaliknya?





PS: semua foto bersumber dari web imdb




No comments:

Post a Comment

Daily Blog : short journey in Taipei

Taiwan.. Pertama kali yang terdengar ketika mendengar kata sebuah negara 'Taiwan' adalah sebuah grup idol ternama F4 dan Meteor G...