Pekerjaan sebagai seorang Auditor lapangan memang sangat melelahkan. Tidak hanya lelah fisik tapi lebih ke mental, dimana misi traveling harus benar-benar menguras pikiran dan otak yang hanya ditujukan untuk bekerja.
Sekembali dari Vietnam yang penuh dengan drama, penulis kembali menghadap Airport Bali untuk mengarungi lautan dan langit menuju Yogyakarta. Pekerjaan ini hanya memakan 1 malam 2 hari saja.
Ingat Yogya, ingat kenangan beserta mantan pacar (yang kini sudah menjadi istri sah😏). Sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu, penulis merasakan apa yang dirasakan oleh beberapa pasangan muda yang harus tinggal jauh. Definisi ini bisa diartikan dengan singkatan nama LDR alias Long Distance Relationship. Entah siapa yang memulai istilah ini, tapi memang keadaan yang dirasakan sangatlah berat. Penulis berada di Bali, sedangkan pacar di Yogya dalam misi mengemban kuliah lanjutan. Komunikasi memegang peranan penting kala itu. Telepon dan BBM adalah senjata terkuat dalam memuluskan langkah LDR meski hanya sekedar menanyakan kabar masing-masing dan kegiatan di hari itu. Pernah juga beberapa kali si penulis berangkat ke Yogya sendirian hanya tatap muka dan jalan-jalan untuk mengobati rasa kangen. Bagaimana penulis dan pacar naik motor keliling seputaran kota mengunjungi beberapa tempat makan sambil bersenda gurau adalah gambaran masa lalu yang menyenangkan. Apalagi ditambah biaya hidup disana yang benar-benar beda jauh dengan di Bali. Hanya sekedar makan malam di Angkringan pinggir jalan, berdua menghabiskan sekitar 10 rb an, begitu juga ketika membeli beberapa jajanan dan aneka barang-barang lucu. Hmmm...
6 dan 7 February adalah waktu yang dihabiskan penulis di Yogya. Tiba sore hari, penulis segera meluncur ke arah hotel yang terletak di area Malioboro. Kawasan ini benar-benar padat karya. Banyak wisatawan lokal dan bule yang membaur jadi satu di jalan ini, entah sekedar foto di papan nama Malioboro ataupun membeli beberapa kaos murah seharga 12500 rupiah. Penulis malam itu berkesempatan tinggal di Hotel Dafam Fortuna Malioboro. Hotelnya cukup bagus dengan penampilan kamar yang bersih, wifi yang kencang plus breakfast yang lumayan enak. Rekomendasi lah buat para traveler yang ingin stay di Yogya. Strategis di kawasan Malioboro dan tidak repot jika ingin mencari makan malam atau sekedar membeli oleh-oleh.
kawasan pedestrian Malioboro yang bersih dan nyaman |
Satu malam memang waktu yang sempit dan terbatas. Apalagi buat para traveler yang memang bertujuan untuk business trip. Sehingga sangat tidak memungkinkan untuk mengekslpore tempat-tempat yang dikunjungi. Maybe next time, penulis bisa bercerita banyak mengenai Yogya dan sekitarnya. Yogya memang ngangenin deh. 👌
Sekembali ke Bali, penulis segera mengurus salah satu anggota keluarga bernama Michiko. Kisah si Michiko ini memang sangatlah 'tragis' ala-ala sinetron Indonesia. Dibuang oleh Ibunya dan datang sendiri ke tempat asing dengan kondisi yang sakit plus kurus. Sekitar 4 bulan yang lalu, si Michiko memang secara mengejutkan datang ke rumah penulis. Kala itu, tubuhnya benar-benar cilik (ya iyalah kan masih kecil) dan kurus. Sempat mengalami sakit demam and sembuh, kali ini ada penyakit yang kembali menggerogoti tubuh malangnya. Yup, namanya adalah Demodex.
Demodex sendiri merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit. Dampaknya tentu adalah gatal-gatal, bulu rontok dan kulit jadi botak. Kebetulan si Michiko sendiri mengalami kejadian naas ini.
Serangan Demodex |
Nah, hari Sabtu 10 February kemarin, penulis beserta istri mengundang salah seorang groomer ternama di Bali bernama Ari Winatha untuk mengurus si Michiko. Ari sendiri mempunyai sebuah usaha bernama Smile for Dog dimana kita bisa mendaftarkan anjing kita untuk dimandikan, grooming, atau bahkan kita juga bisa menitipkan peliharaan kita ke beliau untuk dirawat sejenak.
Pagi itu, Pak Ari beserta assistennya memandikan Michiko dengan shampoo khusus. Ternyata metode mandi anjing benar-benar memberikan pelajaran berharga buat penulis, dimana gak hanya badan, tapi juga hingga ke sela-sela kuku juga digosok. Caranya pun seperti agak menggaruk sehingga busa dan shampoo meresap hingga ke kulit. Layak untuk dicoba sie.
Pak Ari berpesan bahwa setiap 3 hari sekali, Michiko harus dimandikan plus diberikan semacam minuman tetes biar menghilangkan parasit dari dalam. Ini semacam ujian buat penulis dan istri, komitmen kami dalam merawat seorang anjing sangatlah diuji, apakah kita bisa menjadikan Michiko gadis cantik atau malah membuatnya menjadi buruk rupa. Jika kita rajin, maka estimasi 1 -2 bulan, demodex hilang dan bulu Michiko kembali hitam mengkilap. Semoga 👍
mandi ala pro |
Oke deh, daily blog ini adalah gabungan beberapa kejadian yang sudah terlanjur terekam di otak beberapa waktu yang lalu. Semoga next ada hal-hal lucu yang bisa segera di blog-kan.
Buat kalian yang kangen Yogya, bisa langsung cek di Air Asia web, lagi ada Air Asia Travel Bazaar (12-18 February 2018).
Buat kalian yang punya anjing, mohon untuk selalu merawatnya dengan kasih sayang baik masih sehat atau di kala sakit.